UrbanShift Lokakarya di Ecocity World Summit: Lingkungan yang Lebih Hijau, Lebih Sehat, Lebih Hidup
Sesi ini memberikan gambaran umum mengenai penerapan desain lingkungan yang berkelanjutan, dan mengatasi tantangan yang dihadapi kota dalam menciptakan komunitas yang lebih layak huni.
Karena lebih dari separuh populasi global tinggal di daerah perkotaan, kota menyumbang lebih dari 70% emisi CO2 global dan pertumbuhannya yang diperkirakan akan semakin memperburuk beberapa tantangan lingkungan yang paling serius di dunia. Menurut IPCC, perencanaan tata ruang yang terintegrasi untuk mencapai kota yang padat dan hemat sumber daya dapat mengurangi emisi gas rumah kaca sekitar 25%. Dalam konteks ini, para manajer kota memainkan peran penting dalam memastikan bahwa wilayah perkotaan berfungsi secara berkelanjutan dan memastikan masa depan yang lebih hijau untuk semua.
Lingkungan yang Hijau dan Berkembang adalah jalur bagi kota untuk memulai transformasi holistik. Dengan bekerja sama dengan lingkungan sekitar, pengelola kota dapat mengupayakan perencanaan kota yang terintegrasi dalam skala yang tidak terlalu rumit dibandingkan dengan skala kota besar. Pendekatan ini mendorong para perancang, warga, dan pemerintah daerah untuk bersama-sama menciptakan ruang yang netral karbon, berpusat pada manusia, bersemangat, dan ramah lingkungan.
Dalam sesi yang diselenggarakan oleh UrbanShift di Ecocity World Summit ini, para United Nations Environment Programme (UNEP), Program Pemukiman Manusia (United Nations Human Settlements Programme ) (UN-Habitat), dan C40 Cities mempresentasikan visi bersama mereka untuk mencapai Lingkungan Hijau dan Berkembang.
Para ahli dan arsitek juga berbagi bagaimana menerapkan pendekatan inidan merefleksikan beberapa tantangan utama yang yang dihadapi oleh kota-kota dan bagaimana cara mengatasinya. Acara ini diakhiri dengan mempresentasikan kursus pelatihan online "Lingkungan Hijau dan Berkembang: Pengantar Desain Terpadu dan Berkelanjutan," yang dikembangkan di bawah program UrbanShift .
Speaker
- Elsa Lefevre, Manajer Program, Unit Kota, UN Environment Programme
- Serge Salat, Institut Morfologi Perkotaan dan Sistem Kompleks
- Christopher Pountney, Associate Director, Arup
- Margaux Ginestet, Konsultan, Unit Kota, UN Environment Programme
Tentang Ecocity World Summit 2023
Pertama kali diadakan pada tahun 1990, acara Ecocity World Summit merupakan pelopor dan konferensi global terlama tentang ekologi dan kota. Setiap dua tahun sekali, konferensi ini mempertemukan para pemangku kepentingan perkotaan dari seluruh dunia untuk fokus pada tindakan-tindakan utama yang dapat dilakukan oleh kota dan masyarakat untuk membangun kembali habitat manusia yang seimbang dengan sistem kehidupan.
Dengan tema "Connecting Communities", Ecocity World Summit 2023 (dari Selasa 6 Juni hingga Kamis 8 Juni 2023) akan mengeksplorasi bagaimana kolaborasi, partisipasi, demokratisasi desain, dan pendekatan transdisipliner dapat menciptakan kota dan komunitas yang lebih baik. Hal ini akan dieksplorasi melalui topik-topik berikut: keanekaragaman hayati, desain regeneratif, gaya hidup baru, dan ekosistem yang sehat.
Informasi pendaftaran tersedia di Situs web resmi Ecocity Summit. Semua panelis dan pembicara harus mendaftar untuk dapat mengakses tempat acara.
Lingkungan Hijau dan Berkembang
Pelajari tentang perencanaan kota yang fleksibel dan kolektif, yang berakar pada keterlibatan masyarakat, dan bagaimana pendekatan ini dapat membantu menciptakan lingkungan yang aman, bersemangat, dan sehat.
Pedoman Terpadu untuk Desain Lingkungan Berkelanjutan
Sumber daya online ini menyediakan peta jalan bagi para pemimpin kota untuk menanggapi pertumbuhan perkotaan dengan merencanakan di tingkat lingkungan.
Seperti apakah kota hijau itu?: Berkeadilan, terhubung, dan positif terhadap alam
Selama KTT ClientEarth, John-Rob UrbanShift dari Pool bergabung dengan Aditya Bahadur dari International Institute for Environment and Development dan Caroline Watson dari C40 Cities untuk berdiskusi tentang menciptakan kota yang lebih berkelanjutan dan layak huni.
Membangun Ketangguhan dari Masyarakat ke Atas: Pelajaran dari Strategi Aksi Iklim yang Berpusat pada Masyarakat di Rotterdam
Selama seminggu di Rotterdam, perwakilan dari kota-kota di Amerika Latin mendalami pendekatan kota ini terhadap ketahanan iklim yang berpusat pada manusia dalam Pertukaran Peer-to-Peer yang dipimpin oleh UrbanShift.