Laboratorium Perencanaan Geospasial UrbanShift di Bitung: Menyusun Strategi untuk Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
Lab selama dua hari di Bitung akan mengeksplorasi bagaimana data geospasial dapat mendukung pertumbuhan kota dan pariwisata yang berkelanjutan, dengan mempertemukan para pejabat lokal dan para ahli dari WRI, ICLEI, dan World Bank.
Kota Bitung sedang berada di titik balik-mengalami pertumbuhan kota yang pesat sekaligus berupaya melindungi keanekaragaman hayati dan aset wisata alamnya yang kaya. Untuk mendukung keseimbangan ini, UrbanShift menyelenggarakan pelatihan analisis geospasial selama dua hari di Bitung untuk membantu para pemangku kepentingan setempat menyelaraskan perencanaan tata ruang dengan konservasi keanekaragaman hayati dan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.
Dengan menggunakan data geospasial beresolusi tinggi dan pemetaan partisipatif, Lab ini akan mengeksplorasi bagaimana ekspansi Bitung bersinggungan dengan zona ekologi yang sensitif, dan bagaimana solusi yang ramah lingkungan dapat memperkuat potensi pariwisata dan mata pencaharian lokal. Para peserta akan bersama-sama mengembangkan strategi yang ditargetkan untuk membentuk masa depan kota Bitung dengan cara yang melindungi manusia dan ekosistem.
Lab Bitung akan menggabungkan analisis spasial dengan dialog kebijakan dan latihan teknis yang berpusat di sana:
-
Perluasan Kota & Keanekaragaman Hayati: Memahami bagaimana pertumbuhan kota Bitung bersinggungan dengan kawasan ekologi kritis dan zona konservasi.
-
Pariwisata Berkelanjutan: Pemetaan akses, layanan, dan kepekaan ekologis di sekitar kawasan pariwisata seperti Selat Lembeh, Batuputih, dan Taman Wisata Alam Batuangus.
-
Koordinasi Kelembagaan: Memfasilitasi dialog antara pemerintah daerah, Bappenas, Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Utara, dan para pemangku kepentingan di bidang pariwisata untuk menyelaraskan prioritas pembangunan.
Kegiatannya meliputi:
-
Presentasi data teknis mengenai tren pertumbuhan kota, jasa ekosistem, dan penggunaan lahan terkait pariwisata
-
Kunjungan lapangan ke titik-titik konservasi pariwisata
-
Latihan pemetaan interaktif untuk merancang strategi tata ruang bersama
-
Pembelajaran sebaya dengan kota-kota lain yang serupa, seperti Jayapura
-
Perencanaan aksi mengenai kelayakan, tata kelola, dan penyelarasan kebijakan dari solusi-solusi potensial
Speaker:
-
John-Rob Pool, Manajer Senior, UrbanShift & Pengembangan Kota yang Positif bagi Alam, WRI
-
Gorka Zubicaray, Spesialis Teknis Senior Pembangunan Perkotaan, WRI Meksiko
-
Retno Wihanesta, Analis Riset/Perencana Transportasi Perkotaan, WRI Indonesia
-
Arif Wibowo, Country Manager Indonesia, ICLEI
-
Medhiansyah Putra,Country Coordinator UrbanShift untuk Indonesia, ICLEI
-
Yuko Arai, Spesialis Perkotaan, World Bank
-
Efrian Muharrom, Spesialis Lingkungan Hidup, World Bank

Setelah gempa bumi dahsyat, Marrakech berencana untuk membangun kembali dengan ketahanan
Berkaca pada bagaimana, dengan dukungan UrbanShift, kota Marrakech membuat langkah untuk meningkatkan kualitas lingkungan perkotaan dan menurunkan emisi.

Menumbuhkan Ketangguhan: Membuka Potensi Solusi Berbasis Alam untuk Ketahanan Iklim di Afrika Sub-Sahara
Dengan menganalisis hampir 300 proyek solusi berbasis alam di seluruh Afrika sub-Sahara dari tahun 2012 hingga 2023, laporan ini menawarkan gambaran umum yang komprehensif mengenai NBS di wilayah tersebut dan memberikan rekomendasi untuk meningkatkan proyek NBS untuk ketahanan iklim.

Perencanaan Terpadu dan Tata Kelola Bertingkat: Wawasan dari UrbanShift Dialog Nasional-Lokal di Brasil
UrbanShift Dialog Nasional-Lokal Brasil menekankan peran penting perencanaan kota terpadu dan tata kelola pemerintahan bertingkat dalam mengatasi tantangan iklim dan mendorong pembangunan berkelanjutan di seluruh kota di Brasil yang berkembang pesat.

Ketahanan Banjir dan Keanekaragaman Hayati dalam Fokus: Visi Rwanda untuk Kota Berkelanjutan dan Tangguh
Dialog pertama di Rwanda mempertemukan pemerintah pusat dan daerah, mitra pembangunan, dan para ahli untuk mengembangkan strategi ketahanan banjir dan keanekaragaman hayati di kota-kota di Rwanda, menyelaraskan prioritas lokal dengan kebijakan perkotaan nasional.