Membuka Potensi Perkotaan Afrika: Memperbaiki Permukiman Informal melalui Perencanaan Berkelanjutan

Afrika mengalami urbanisasi yang belum pernah terjadi sebelumnya - melalui pertumbuhan populasi alami, migrasi ekonomi, migrasi yang dipicu oleh iklim, dan faktor lainnya - dengan populasi yang diperkirakan akan mencapai 1,5 miliar penduduk pada tahun 2050. Urbanisasi itu sendiri tidak selalu menjadi masalah, namun pertumbuhan kota yang cepat ini telah memunculkan banyak tantangan, terutama perluasan pemukiman informal di mana masyarakat yang sering kali rentan tidak memiliki akses ke layanan dasar dan infrastruktur yang berkualitas. Tiga tahun yang lalu, diperkirakan 230 juta (50,2%) penduduk perkotaan di Afrika tinggal di pemukiman informal. Dari perspektif kesetaraan, keadilan sosial, ketahanan iklim, dan pembangunan sosial-ekonomi, sangat penting untuk meningkatkan permukiman informal yang ada dan menyediakan perumahan berkualitas bagi penduduk perkotaan yang terus bertambah melalui strategi perencanaan berkelanjutan dan pengarusutamaan aksi iklim ke dalam pembangunan perkotaan.

Webinar ini, yang diselenggarakan oleh UrbanShift dan Jaringan Perencanaan Tata Guna Lahan C40, bertujuan untuk menjelaskan kompleksitas pertumbuhan kota di Afrika, dengan penekanan khusus pada permukiman informal. Kami akan mempelajari pengalaman dari dua kota: Freetown, Sierra Leone & Durban, Afrika Selatan, berbagi pendekatan mereka dalam menangani permukiman informal dan mendorong pembangunan perkotaan yang berkelanjutan.

Speaker

• Robert Lewis-Lettington, Kepala Bidang Perumahan, Pertanahan dan Perbaikan Permukiman Kumuh di UN-Habitat
• Alice Kaumba, Manajer Senior Perencanaan Tata Guna Lahan di C40 Cities
• Modupe Williams, Pakar Kota Terpadu, Dewan Kota Freetown
• Claire Norton, Manajer Senior: Manajemen Penggunaan Lahan, Unit Perencanaan Pembangunan, Lingkungan dan Manajemen eThekwini
• Viola Follini, Manajer Proyek, UrbanShift di C40 Cities