Laporan
Kerangka Kerja Perencanaan Aksi Iklim
Sumber daya ini memandu kota-kota melalui komponen-komponen penting yang diperlukan untuk memberikan rencana aksi iklim yang sesuai dengan Perjanjian Paris.
Untuk memenuhi target Perjanjian Paris dalam membatasi kenaikan suhu global hingga 1,5°C, perencanaan aksi iklim perlu memberikan tingkat ambisi yang lebih tinggi, mendorong perubahan yang cepat dan sistemik di lapangan.
Kerangka kerja ini mendukung kota-kota dalam mengembangkan rencana aksi iklim yang selaras dengan tujuan Perjanjian Paris. Kerangka kerja ini menguraikan komponen-komponen penting dalam rencana aksi iklim termasuk tata kelola dan koordinasi, keterlibatan masyarakat dan sektor swasta, komunikasi yang efektif, penilaian berbasis bukti atas tantangan dan peluang, serta pentingnya pemantauan, evaluasi, dan pelaporan. Kerangka kerja ini menyoroti elemen-elemen perencanaan penting yang akan mempercepat aksi transformasional serta panduan tentang cara memperkuat rencana tersebut dalam iterasi saat ini maupun di masa mendatang. Laporan ini dibuat oleh C40 Cities dan juga tersedia dalam bahasa Perancis, Portugis dan Spanyol.
Pelajari lebih lanjut
Panduan Aksi Iklim untuk Perencana Kota
Dari C40, UrbanShift, dan Community Jameel, panduan ini menuntun para perencana dan praktisi perkotaan tentang bagaimana cara efektif memasukkan aksi iklim ke dalam pengembangan rencana kota.
Kotak Alat Zona Udara Bersih
Toolbox ini diperuntukkan bagi semua kota C40 dan non-C40 yang merencanakan, mengembangkan, dan mengimplementasikan kebijakan Zona Udara Bersih.
Laporan Kota Dunia 2024: Kota dan Aksi Iklim
Dari UN-Habita, laporan ini menyoroti peran penting kota dalam mengatasi krisis iklim global, baik dalam hal membalikkan dampaknya (melalui mitigasi) maupun mengurangi kerentanan masyarakat, kelompok, dan individu yang berisiko.
Membangun Masa Depan yang Berkeadilan: Menerapkan Transisi yang Adil di Lingkungan Perkotaan
Diskusi tentang bagaimana mengintegrasikan prinsip-prinsip transisi yang adil ke dalam perencanaan kota, mengukur kemajuan dengan indikator kinerja utama (KPI), dan memastikan transisi yang inklusif untuk semua.